Sabtu, 15 Agustus 2009

XFX HD 4830

· 0 komentar

Akhirnya datang juga! Itulah kalimat pertama yang bisa dikatakan pada graphics card ATI keluaran XFX. XFX memulai lini graphics card ATI-nya pada awal 2009 ini. Tidak hanya itu, pada akhirnya XFX memiliki distributor resmi di wilayah Indonesia. Graphics card ATI dari XFX yang pertama CHIP uji adalah XFX HD 4830. Bagaimana kinerja dan kelengkapan dari graphics card ini?

Image

Image
Gantungan pintu Gantung tanda ini pada pintu kamar saat Anda bermain.

Bonus dan feature
Tidak banyak bonus yang Anda akan dapatkan pada paket penjualan XFX HD 4830 ini. Anda hanya akan menemukan sebuah adapter D-SUB to DVI, S-Video to RCA connector, CD Driver, manual, dan sebuah gantungan pintu yang sangat unik yang bertuliskan “Do Not Disturb, I’m Gaming”. Sayangnya, CHIP tidak menemukan CrossFireX bridge dan adapter HDMI pada paket penjualannya. Otomatis, Anda yang ingin menggunakan kedua fasilitas tersebut harus mengeluarkan dana ekstra untuk membeli bridge dan adapternya

Image
Cukup hening Kipas yang digunakan ternyata tidak berisik.

Pengujian

Saat graphics card ini diuji di test center, kinerja yang dihasilkan sangat baik. De­ngan kinerja yang seperti itu, graphics card ini bisa digunakan untuk bermain game-game yang berat, seperti Crysis. Selain itu, putaran kipasnya juga tergolong tidak berisik, walaupun tidak sunyi. Anda tidak akan mendengarkan suara hair dryer de­ngan graphics card ini.

Kesimpulan
Sebuah permulaan yang baik dari XFX yang baru saja mengeluarkan graphics card ATI. Kinerja yang dihasilkan cukup baik. Cocok untuk para gamer yang tidak memiliki dana cukup untuk membeli graphics card kelas atas tetapi tetap ingin bisa menjalankan game dengan baik.

Read More......

First Look: ASUS P7P55D Deluxe - Ibex Peak P55 Lynnfield Motherboard!

· 0 komentar

ImageSaatnya bersiap untuk menyambut kedatangan Intel desktop processor Lynnfield karena LAB CHIP baru saja kedatangan motherboard LGA 1156 socket dengan Ibex Peak P55 chipset. Adalah ASUS sebagai vendor pertama yang memperkenalkan motherboard Ibex Peak P55 lengkap dengan berbagai feature performance tweaking/ tuning, active cooling, onboard Power-on and reset switches, dan masih banyak lagi.

ASUS terlihat serius memperhatikan bagian power modulator dengan memberikan 16+3 phase power design. Angka yang terbilang tinggi (kebanyakan phase power design hanya berkisar 8 - 12 phase) sepertinya memang sengaja diberikan untuk memberikan rasa "aman" dalam melakukan aktivitas overclocking pada motherboard ini.


Dari sisi board layout, ASUS P7P55D Deluxe tampil menawan dengan kombinasi biru-hitam. Terdapat 4 DDR3 DIMM slot dengan kapasitas total memori hingga 16GB dan max. clock hingga 2133MHz, tentunya dalam mode dual-channel (tripple-channel not supported). ASUS juga memberikan sebuah performance tuner dalam bentuk hardware yang dinamakan "OC Hardware Controller" untuk mempermudah aktivitas overclocking.


Area MOSFET sudah dilengkapi dengan heatsink dan space di sekitar socket luas, cukup lapang untuk menggunakan HSF model tower berukuran besar.


Anda memiliki beberapa graphic card dan ingin mengaplikasikan multi-GPU setup? Dengan ASUS P7P55D Deluxe Anda bisa melakukannya. Motherboard ini mendukung NVIDIA Quad-GPU SLI dan ATI Quad-GPU CrossFireX.


Full specification tabel dari ASUS P7P55D Deluxe. Walaupun chipset Ibex Peak P55 diproyeksikan untuk kelas mainstream, di bawah Nehalem X58, namun ASUS P7P55D Deluxe hadir dengan feature lengkap yang biasa ditemui pada motherboard high-end kelas desktop PC gaming and overclocking. Sekarang saat kita bersabar menunggu kedatangan Lynnfield, Intel Core i7/ i5 LGA 1156 socket sebagai pasangan motherboard ini untuk melakukan performance benchmarking.

Read More......

AMD Terjangkau Kembali

· 0 komentar


Print E-mail
Monday, 27 July 2009

AMD bulan ini menghadirkan sebuah prosesor yang memiliki arsitektur yang berbeda dengan prosesor teranyarnya, Phenom II, yaitu Athlon II. Prosesor dengan kode Regor ini tidak memiliki empat core layaknya Phenom II, walaupun itu adalah Phenom II X2. Athlon II X2 250 juga tidak memiliki L3 cache, akan tetapi AMD membuat L2 cache-nya menjadi lebih besar dua kali lipat dari Phenom II untuk per core-nya.Walaupun tanpa L3 cache, ternyata Athlon II X2 tidak bisa diremehkan. Prosesor ini cukup baik saat menjalankan game, bahkan sama sekali tidak mengecewakan saat dipakai untuk editing gambar.


AMD menawarkan Athlon II X2 250 dengan harga dibawah satu juta rupiah untuk wilayah Indonesia. Melihat dari harganya, maka prosesor ini sangat cocok untuk dijadikan otak dari komputer untuk perkantoran dan juga dapat dipakai untuk sebuah HTPC murah. Apakah harganya saja yang murah? Tidak juga. Prosesor ini juga lebih hemat daya dibandingkan Phenom II X2.


Athlon II X2 250 yang datang ke CHIP Test Lab langsung diuji. CHIP menguji Athlon II X2 250 ini dengan menggunakan BAPCo Sysmark 2007. Sebagai pembanding, CHIP menggunakan Phenom II X2 550 dan 545 untuk berhadapan dengan Athlon II X2 250. Untuk lebih lengkapnya, silahkan baca artikel mengenai Athlon II X2 250 pada CHIP edisi 8/2009.

Read More......